Keputusan besar: Cara mempersiapkan keluarga pindah ke rumah baru

Seperti kebanyakan anak yang pindah ke kota baru, Leo pun gugup memulai kehidupan barunya di sana. Namun, dia beruntung karena bertemu sekelompok teman baru yang suportif dan membantunya cepat menyesuaikan diri.

Kisah kepindahan rumah ini berakhir bahagia, yang tentu merupakan harapan setiap orang tua bagi anak mereka. Kenyataannya, semua anak membutuhkan dukungan orang tua agar bisa beradaptasi saat harus meninggalkan semua yang mereka kenal dan menyesuaikan diri dengan kondisi yang tidak diketahui, jauh sebelum benar-benar pindah rumah.

Anak-anak bisa sangat tangguh, tetapi ada banyak hal yang bisa orang tua lakukan agar sebisa mungkin, periode perubahan ini terasa lebih mudah dan ceria.

Tentu, periode ini juga sulit bagi orang tua. Cobalah berkumpul sebagai keluarga kemudian ingatkan diri akan semua alasan positif yang memotivasi kepindahan. Semua anggota keluarga bisa jadi membutuhkan momen bersama seperti itu—sekaligus kesempatan untuk bersenang-senang!

Kami berkenalan dengan Emmet, yang saat ini sedang pindah bersama keluarganya ke Margate, 90 mil (145 km) jauhnya dari rumah mereka saat ini. Dia membagikan kepada kami apa yang dia tahu tentang cara menghadapi perubahan besar ini serta beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu mempersiapkan anak menyambut perubahan yang akan mereka hadapi.

Begitu banyak persiapan yang diperlukan saat berpindah rumah, jadi mudah sekali untuk lupa bahwa anak-anak mungkin tidak biasa dengan proses tersebut. Usahakan untuk melibatkan mereka seawal mungkin dalam proses pindah agar mereka merasa terlibat dan diberi tahu.

Proses ini bisa dimulai sejak awal! Bawa serta anak Anda saat sedang melihat-lihat hunian baru agar anak bisa membayangkan seperti apa kamar tidur baru mereka,tempat mereka menyantap hidangan, dan terutama, tempat mereka memainkan balok LEGO®.

Anda juga bisa menggunakan media lain untuk menyampaikan cerita; ada banyak buku ilustrasi yang bisa perlahan memperkenalkan Anak tentang pindah rumah. Anda bahkan bisa menggunakan balok LEGO untuk menjelaskan sendiri prosesnya.

Tawarkan kontrol

Ikut membantu dalam proses pindah rumah bisa lebih berharga bagi anak ketimbang mereka hanya boleh menonton dari pinggiran.

Beri mereka kotak untuk mengangkut barang dan biarkan mereka memasukkan sendiri buku, gim, mainan, dan balok LEGO mereka. Mereka tidak hanya bisa merasa sudah membantu, tetapi juga merasa tenang mengetahui barang favorit mereka akan ikut pindah. Emmet memutuskan untuk menuliskan namanya dan menambahkan berbagai coretan di kotaknya agar lebih berkarakter.

Momen ini juga menjadi kesempatan untuk mengurangi barang. Alih-alih memberi tahu anak untuk harus memberikan semua barang mereka, sisakan kotak angkut dan karang sendiri kegunaannya. Kotak ini bisa menjadi tempat barang yang tidak lagi dimainkan, atau mainan yang sudah dianggap anak tidak pantas dimainkan karena mereka sudah terlalu besar. Yang penting, anak bebas untuk memilih. Meski (sayangnya) akan ada kemungkinan kotak ini tetap kosong!

Untuk memastikan kotak dapat ditemukan dengan mudah setelah pindah, ajak anak untuk menandai setiap kotak dengan nama dan dekorasi mereka. Pertimbangkan juga untuk membuat ‘kotak favorit’ spesial, berisi barang menenangkan yang selalu bisa diakses anak selama proses pindah.

Untuk membuat anak senang dengan kamar tidur barunya, minta mereka untuk merakit rekaan menggunakan balok, yang bisa membantu mereka merencanakan letak furnitur dan barang milik, dan mungkin bahkan mempertimbangkan cara mereka mengatur dekorasi ruangan pribadi.

Kamar Tidur Harmony Beach milik Leo mencerminkan kecintaannya kepada masak-memasak, dan momen gembira di pantai. Kalau tanpa batasan, kamar tidur macam apa yang akan dibuat anak Anda?

Ciptakan kenangan

Sebelum pindah, beri anak waktu untuk mengucap selamat tinggal kepada semua orang dan tempat yang akan mereka tinggalkan. Akui kesedihan mereka sebagai emosi yang sehat, dan dukung usaha mereka menyesuaikan diri dengan perubahan besar yang akan datang ini.

Anda bisa coba:

• Mengadakan pesta perpisahan, mengatur dekorasi ruangan dengan seni, foto, dan barang yang merayakan pertemanan anak serta memori favorit

• Membuat buku kenangan yang bisa diisi dengan foto tempat dan orang kesayangan anak serta berbagai gambar yang mengingatkan anak kepada rumah lama

• Ajak anak bicara tentang yang akan paling mereka rindukan, juga yang paling mereka nantikan di rumah baru (pastikan Anda juga membagikan pikiran soal ini!)

Balok LEGO bisa menjadi alat bermain peran yang baik untuk membantu anak bersiap menghadapi tugas berat mencari teman baru. Ciptakan berbagai situasi yang bisa mencerminkan kesempatan di dunia nyata untuk bertemu orang baru, lalu hadirkan berbagai skenario agar anak bisa mencari tahu cara terbaik untuk memulai percakapan dengan calon teman baru.

Terus berhubungan

Berpisah dengan teman adalah bagian yang menyiksa dari seluruh proses pindah rumah. Zaman sekarang, orang dewasa bisa mengakses banyak cara untuk terus berkomunikasi jarak jauh, tetapi tidak begitu dengan anak, kecuali jika dibantu orang tua.

Mengobrollah dengan orang tua teman anak Anda untuk menjadwalkan video call agar anak tidak kehilangan koneksi kuat yang sudah mereka jalin. Anda mungkin sadar kalau koneksi antar anak dibuat bukan lewat percakapan, melainkan lewat permainan. Jadi, siapkan aktivitas bermain untuk sesi video call.

Orang tua mungkin sadar, beberapa hubungan perlahan menjauh seiring dengan kehadiran teman baru. Namun, orang tua bisa membantu anak menjalin pertemanan yang bertahan seumur hidup.

Apa pun yang terjadi, jangan sampai obrolannya berhenti!